Antariksa, Planet, dan Musik

Selama berabad-abad manusia bertanya-tanya seberapakah luas dari alam semesta. Manusia telah menggunakan berbagai cara untuk mengukur luas alam semesta ini. Salah satu pioner dalam metode pengukuran jarak antar planet adalah Aristarchus, seorang astronomy dan ahli matematika dari Yunani. Aristarchus berhasil mengukur jarak bumi dengan bulan, hanya dengan melihat bayang-bayang bumi dibulan pada saat terjadi gerhana bulan.

Setelah itu Edmund Halley (penemu komet halley) tiga abad lalu berhasil mengukur jarak antara Matahari dengan planet Venus. Kita semua tahu bahwa bumi kita berada didalam galaksi bima sakti yang terdiri dari jutaan bintang, bahkan saking besarnya dibutuhkan 100.000 tahun cahaya untuk melintasi galaksi bima sakti.

Untuk diketahui dialam semesta ini tidak hanya galaksi bima sakti saja, masih ada galaksi-galaksi lain yang luas. Semakin jauh kita melihat, maka semakin banyak galaksi lain yang kita temukan. Cahaya dari bintang yang diterima bumi sekarang yang mungkin berhasil ditangkap astronom untuk menemukan bintang baru berasal dari cahaya bintang yang keluar jutaan tahun yang lalu.

Akhir-akhir ini para astronom menggunakan metode ledakan bintang (supernova) untuk menentukan letak sebuah bintang baru. Jarak sebuah bintang atau planet baru diukur dari seberapa terang cahaya yang terjadi akibat dari peristiwa supernova, semakin terang maka bintang tersebut semakin dekat dan sebaliknya.

Jadi seberapa luas alam semesta ini? jawabannya masih merupakan tanda tanya, karena alam semesta itu "tumbuh", artinya bahwa alam semesta ini tidak statis dan terus berkembang.

Para ilmuwan dari Badan Antariksa Amerika (NASA) mengumumkan telah menemukan planet yang memiliki molekul organik diluar sistem tata surya (ekstrasolar). Planet tersebut terbuat dari gas yang sangat panas dan menurut ilmuwan NASA planet tersebut bisa memberikan banyak informasi baru tentang sejarah kehidupan.

"Ini merupakan planet kedua diluar tata surya kita yang mengandung karbon dioksida, air, metana dan komponen-komponen lain yang bisa menunjang kehidupan biologi di planet-planet yang dapat dihuni" tutur Mark Swain, peneliti dari Laboratorium Propulsi Jet NASA, Pasadena, Amerika Serikat. Planet tersebut berhasil diamati dengan dua teleskop canggih milik NASA, yaitu teleskop luar angkasa Hubble dan teleskop luar angkasa Spitzer

Molekul-molekul tersebut dapat terdeteksi dengan instrumen spestroskopi yang mampu memisahkan sebuah rekaman berdasarkan pantulan cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Menurut data teleskop Hubble dengan kamera inframerah dan spektrometer multi obyek mengungkapkan molekul-molekul tersebut, sedangkan fotometer dan spektrometer inframerah Spitzer mengukur kadar kandungannya .

Planet yang bernama HD209458b merupakan planet gas raksasa yang ukurannya lebih besar dari planet Jupiter. Planet tersebut mengitari sebuah bintang yang mirip matahari dan berada di konstelasi Pegasus, sekitar 150 juta tahun cahaya dari Bumi. Sebelumnya NASA juga menemukan planet lain yang memiliki komponen organik yaitu HD189733b yang ditemukan pada bulan Desember 2008.

Acara ulang tahun Rock 'n Roll Hall of Fame yang ke-25 di New York bertabur bintang dan legenda music pada hari Sabtu 1 November 2009. Diantara bintang dan legenda tersebut antara lain, Metallica, Rolling Stones, U2, Sting, Stevie Wonder, Ozzy Ousbourne, Bruce Springsteen, Black Eye Peace dan masih banyak lagi.

Acara yang digelar di Madison Square Garden tersebut juga menyuguhkan kolaborasi unik, yaitu Sting dengan Stevie Wonder yang menyanyikan lagu milik The Police "Roxxane". Sedangkan Metallica dan Ozzy Osbourne menyanyikan lagu milik Black Sabbath "Paranoid". Disisi lain U2 berkolaborasi dengan Black eye Peace menyanyikan lagu milik Black Eye Peace "Where is The Love". Personel grup band U2 juga berkolaborasi dengan legenda music rock Rolling Stones menyanyikan lagu "Stuck In A Moment" milik U2

Buat penggemar musik khususnya penggemar berat band OASIS, bersiap-siaplah untuk menangis, sebab grup band asal Manchester, Inggris ini terancam bubar. Hal ini disebabkan Noel Gallagher sang gitaris resmi keluar dari OASIS. Keluarnya Noel bisa berpengaruh besar bagi eksistensinya grup ini, sebab Noel merupakan mastermind dari band ini.

Keluarnya Nole dari Oasis terjadi ketika mereka mengadakan konser di Paris, saat itu sebelum manggung Noel bertengkar dengan saudaranya yang juga vokalis Oasis Liam Gallagher. Ditengah pertengkaran tersebut Liam membanting gitar Noel hingga rusak. Merasa tersinggung Noel pun memutuskan hengkang dari Oasis saat itu juga.

Akibat keluarnya Noel dari Oasis, beberapa konser Oasis yang sudah terjadwal langsung batal. Noel pun meminta maaf atas batalnya konser Oasis "Saya meminta maaf untuk semua yang telah membeli tiket konser di Paris, Konstantinopel dan Milan" ujar Noel.  Tapi Noel juga mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi berada di Oasis, sebab dia sering mengalami kekerasan verbal dan intimidasi dari Liam dan orang-orang disekitar Oasis. Noel juga menuduh pihak manajemen tidak mendukungnya. Seajuh ini belum ada komentar dari Liam.

Sejatinya ini bukan lah pertengkaran pertama bagi dua bersaudara Noel dan Liam, pada saat mereka menggarap album Dig Out Your Soul (2008) mereka sudah tidak bertegur sapa lagi. Bahkan beberapa tahun lalu Liam juga sempat mengancam keluar dari Oasis, tapi hal itu tidak membuat cemas para fans. Tapi sekarang fans Oasis diseluruh dunia merasa cemas, sebab yang keluar kali ini adalah Noel, yang menciptakan hampir semua lagu Oasis.

Beberapa fans Oasis pun mengatakan bahwa Oasis identik dengan Noel, tanpa Noel tidak akan ada Oasis dan Oasis tanpa Noel bukanlah Oasis yang mereka kenal.

Tabrakan benda raksasa yang diduga komet atau asteroit dengan planet Jupiter menimbulkan bekas lubang yang luar biasa besar. begitu besarnya tabrakan tersebut hingga meninggalkan bekas lubang seluas 8.000 kilometer.Bekas tabrakan ini berhasil diambil gambarnya oleh teleskop Hubble, digambar tersebut terlihat warna noda hitam yang menurut Heidi Hammel dari Institut ilmu luar angkasa di Boulder Amerika, lebarnya tidak kurang dari 8.000 kilometer. Jika dibandingkan dengan obyek di Bumi, hampir sama dengan separuh lebar samudera pasifik.

Terjadinya tabrakan ini pertama kali ditemukan oleh astronom amatir Australia, Anthony Wesley pada 19 Juli. Saat melakukan pengamatan dimalam hari, Wesley menemukan sebuah titik hitam di sebelah kutub selatan Jupiter. NASA juga sempat mengarahkan teleskop infra merahnya di Hawaii, untuk mengamati hal tersebut. Baru pada tanggal 23 Juli, teleskop Hubble berhasil mengambil gambar dari tabrakan tersebut dengan warna asli dan detail.

"Kami percaya dampak tabrakan tersebut sangat langka, dan kami beruntung bisa melihatnya dengan Hubble" ungkap Sammy Simon Miller dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddart milik NASA, di Maryland. Melihat luasnya dampak tabrakan tersebut Miller menduga bahwa asteroit atau komet yang menabrak Jupiter memiliki diameter beberapa kali luas lapangan bola.

Beruntung sekali tabrakan tersebut terjadi di planet Jupiter, coba bayangkan jika tabrakan tersebut terjadi di Bumi. Bisa-bisa bumi tinggal puing-puing di angkasa.